Kita tidak perlu bercita-cita membangun kota Jakarta, lebih baik kita
bercita-cita tiap orang bisa membangun dirinya sendiri. Paling minimal
punya daya tahan pribadi terlebih dahulu. Karenanya sebelum ia
memperbaiki keluarga dan lingkungannya minimal dia mengetahui kekurangan
dirinya. Jangan sampai kita tidak mengetahui kekurangan sendiri. Jangan
sampai kita bersembunyi dibalik jas, dasi dan merk. Jangan sampai kita
tidak mempunyai diri kita sendiri. Jadi target awal dari pertemuan kita
adalah membuat kita berani jujur kepada diri sendiri. Mengapa demikian?
Sebab seorang bapak tidak bisa memperbaiki keluarganya, kalau ia
tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri. Jangan mengharap memperbaiki
keluarga kalau memperbaiki diri sendiri saja tidak bisa. Bagaimana
berani memperbaiki diri, jika tidak mengetahui apa yang mesti
diperbaiki.
Kita harus mengawali segalanya dengan egois dahulu, sebab kita tidak
bisa memperbaiki orang lain kalau diri sendiri saja tidak terperbaiki.
Seorang ustad akan terkesan omong kosong, jika ia berbicara tentang
orang lain agar memperbaiki diri sedang ia sendiri tidak benar. Dalam
bahasa Al-Qur’an, “Sangat besar kemurkaan Allah terhadap orang berkata
yang tidak diperbuatnya”.